Mahasiswa Teknik Mesin UMS melakukan studi lapangan ke Pusat Konversi Energi di Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) yang terletak di Pantai Baru, Pandansimo, Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul. PLTH Pantai Baru Pandansimo merupakan realisasi dari Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang diprakarsai Kementerian Riset dan Teknologi. Berbagai aktor pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat luas dilibatkan dalam mewujudkan PLTH yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Desember 2015. Peserta kegiatan studi lapangan adalah mahasiswa Teknik Mesin yang mengambil mata kuliah Energi Baru dan Terbarukan yang berjumlah 32 orang.
Sebelum berkunjung ke lokasi PLTH peserta mengikuti workshop terlebih dahulu di balai konservasi energi baru terbarukan di daerah srandakan, bantul, untuk menerima pengarahan sekaligus materi-materi yang berkaitan dengan sejarah pembangunan PLTH tersebut Selaku Ketua workshop balai konversi energi Bpk. Kriswantoro, mengatakan Program pengembangan energi terbarukan itu hasil kerja sama Peneliti Ristek, Kementerian Kelautan dan Perikanan, UGM, LAPAN dan BPPT. “ Saat ini kincir Angin dan Panel Surya yang dibangun sejak tahun 2005 digunakan untuk pembuatan es balok, untuk pengawetan ikan, pompa air serta sumber penerangan bagi kegiatan UMKM di sekitar pantai,” kata Kriswantoro. Untuk melengkapi rasa penasaran, peserta diajak berkeliling langsung ke pusat PLTH yang terdiri dari kincir angin, panel surya dan pembuatan biogas. Pembuatan biogas sendiri dimanfaatkan untuk memasak warga disekitar pantai.
Selaku Dosen Mata Kuliah Energi Terbarukan, Bpk. Nur Aklis, ST., M.Eng mengatakan studi lapangan sebagai bentuk pemahaman terhadap mahasiswa akan contoh-contoh pengaplikasian energi terbarukan. Beliau memaparkan, untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa akan potensi dan kekayaan energi terbarukan di Indonesia. Dengan adanya studi lapangan ini diharapkan mahasiswa mengetahi gambaran tentang macam-macam reneawble energy secara nyata dalam aplikasinya. Karena mau tidak mau perkembangan energi di Indonesia harus berubah, dari mengandalkan energi fosil beralih ke energi terbarukan yang ramah lingkungan.
“Studi lapangan seperti ini akan memotivasi mahasiswa untuk terus semangat belajar dan memperkaya ilmu pengetahuan, karena kita tahu bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya didapat dari bangku perkuliahan,”kata Eqwar Saputra, salah satu peserta studi lapangan.
Eqwar Saputra menambahkan, mudah-mudahan studi lapangan ini, tidak pada mata kuliah energy baru terbarukan saja, karena mengingat masih banyak mata kuliah yang perlu melakukan kegiatan ini, sebagai contoh ilmu material, turbin, proses manufaktur, pompa dan kompresor, mesin konversi energy, system pendingin dan pemanas dan yang lainnya.